Sunday, February 17, 2019

Kenali Gejala DBD serta Tifoid (Types) dan Cara Pencegahannya

Tahukah kalian kalau Demam Berdarah atau Dengue disebarkan oleh  infeksi Virus Dengue.

Menurut Dr. Meida Tanukusumah  penduduk dunia tinggal di negara endemik dengue, dan paling banyak di daerah tropis serta sub tropis.

Di Indonesia saja lebih dari 155.000 orang terjangkit DBD.

Virus Dengue ada 4 macam jenis :
 1. DENV-1
 2. DENV-2
 3. DENV-3
 4. DENV-4

Makanya Orang yang sudah terkena Dengue bisa terkena lagi.

Dengue disebarkan melalui perantara nyamuk Aedes Aegypti yang tidak terinfeksi, dia menggigit satu orang yang terinpeksi dan akhirnya nyamuk itu terinfeksi Dengue seumur hidupnya.

Nyamuk pembawa Dengue ada 2 macam yaitu ;
Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus
kedua nyamuk ini belang hitam putih.
Aedes Aegypti adalah vektor utama virus Dengue.

Nyamuk ini tinggal didalam dan luar ruangan, dia hidup didalam air bersih dan dia keluar disaat pagi dan malam hari.
Akibat infeksi Dengue dapat membahayakan dan dapat menyebabkan kematian.

Infeksi Dengue dengan gejala berat membutuhkan perawatan di rumah sakit, 75% dengan tak bergejala, 20% deman Dengue, dan 5% demam berdarah Dengue dengan shock dan syndrome.

Ciri-ciri Dengue yang tak bergejala atau umum seperti nyeri kepala dan belakang, pembengkakkan kelenjar, ruam kulit, mual muntah, nyeri otot dan tulang, dan demam mendadak panas 2-7 hari.

Gejala demam berdarah Dengue disertai pendarahan pada hidung, mimisan, gusi berdarah, kulit dan organ tubuh lain merasa sangat lemah.

Gejala Shock Syndrome disertai dengan kebocoran cairan darah dan kerusakan jaringan tubuh seperti kerusakan hati, kerusakan jantung, kerusakan otak, penumpukan cairan, pendarahan berat dan shock.

Dampak dari Dengue :
- rawan jalan hingga 12 hari
- tidak dapat sekolah atau bekerja selama 5-10 hari
- dirawat dirumah sakit hingga 11 hari
- biaya pengobatan membengkak
- kelelahan hingga 6 bulan.

Dengue dapat terjadi pada siapapun dan kapanpun  termasuk keluarga meskipun Dengue dapat terjadi pada semua umur, kasus terbanyak terjadi pada remaja dan dewasa.

Untuk Dengue tidak ada pengobatan spesifik tapi infeksi Dengue dapat dicegah dengan 3M Plus yaitu ;
1. menguras bak mandi
2. menutup tiap penampungan
3. mendaur ulang karena nyamuk hidup di air bersih.
Plusnya cegah gigitan nyamuk dengab kelambu, insektisida aerosol, dan obat nyamuk, pakaian yang menutupi kulit, dan obat anti serangga.

Dan sekarang Dengue sudah bisa divaksinasi tujuannya untuk membentuk sistem imun tubuh sehingga dapat menurunkan resiko terinfeksi Virus Dengue.

Vaksinasi salah satu pilar strategi WHO dalam mengatasi Dengue dengan efektif karena menurunkan angka kenaikan kurang lebih 50% ditahun 2020, menurunkan angka kematian kurang lebih 50% ditahun 2020, estimasi beban penyakit yang sebenarnya di 2015.

Oleh karena itu kata Dr. Meida perlu diingat bahwa Dengue adalah penyakit yang dapat membahayakan dan dapat menyebabkan kematian, dapat menyerang siapa saja, kapan saja dan dimana saja. karena Dengue tidak ada obat spesifiknya namun Dengue dapat dicegah.

Selanjutnya Dr. Meida menjelaskan kalau penyakit Tipes atau Tiroid karena infeksi kuman penyebab virus yang bernama Salmonella Typhi.

Bagaimana gejala dan tanda Tifoid atau Tipes dia hampir sama dengan gejala Dengue yaitu :
- deman 103-104°f atau 39-40°c
- merasa lemas
- nyeri perut atau kembung
- sakit kepala
- hilangnya nafsu makan
- pada beberapa kasus ditemukan bintik merah pada kulit.
- mual, susah buang air besar dan diare.

Secara global estimasi 26juta kasus demam Tifoid dan kasus Paratifoid terjadi diseluruh dunia yang menyebabkan 215.000 kematian.

Sedangkan di Indonesia estimasi indikasi Tifoid berkisar 51,2 - 180,3 per 100.000 individu per tahun.

Penyebaran demam Tifoid melalalui konsumsi air atau makanan yang terkintaminasi kotoran dari individu yang terinfeksi akut, atau dalam masa pemulihan atau Karier kronis Asimptomatik. oleh karena itu kita harus jaga kebersihan makanan.

Komplikasi serius demam Tifoid unumnya terjadi 2-3 minggu setelah sakit termasuk juga pendarahan saluran cerba atau perforasi yang mengancam jiwa.

Komplikasi demam Tifoid biasanya terjadi pada pasien yang tidak dengan antibiotik  yang sesuai atau tidak segera di terapi.

Pada kondisi tersebut dari 1-10 pasien menjalani komplikasi umum terjadi dalam 3 minggu setelah infeksi.

Di komplimasi yang umum terjadi pada pasien yang tidak diterapis, pendarahan saluran cerna, perforasi saluran cerna sehingga infeksi menyebar kejaringan sekitarnya karena kuman ini hidup di usus.

Demam Tifoid dapat diterapi Antimikroba spesifik dapat menperpendek perjalanan kuman penyakit dan mengurangi resiko kematian.

Menurut Dr. Meida demam Tifoid dapat di vaksinasi dengan pencegahannya seperti :
- biasakan cuci tangan sebelum makan.
- makanlah makanan yang bersih dan terjamin, lebih baik masak sendiri.
- hindari makanan pinggir jalan yang tidak bersih.

Vaksin Tifoid atau tipes yaitu vaksin Tifoid Polisakarida. indikasi pencegahan demam Tifoid dapat diberikan pada individu usia 2 tahun atau lebih.

Kontra indikasinya vaksin tidak dapat diberikan pada orang hipersensitif terhadap komponen vaksin seperti hamil, anak usia dibawah 2 tahun.

Satu dosis proteksi terhadap demam Tifoid didapatkan 2-3 minggu setelah suntik dan perlindungan yang didapat  berlangsung minimal 2 tahun, itulah penjelasan dari Dr. Meida.

Oleh karena itu ayo jaga keluarga kita dari penyakit DBD dan Tifoid ( Tipes ) kenali gejalanya dan waspadalah.



No comments:

Post a Comment