Sunday, February 10, 2019

Cara mendidik dan membimbing anak ala Shio

Hari kamis 7 februari 2019 Jenie Kumala Dewi meluncurkan bukunya yang ke 5 yang berjudul Rahasia Parenting Ala 12 Shio di Perpustakaan Nasional.

Dalam bincang santai ini juga dihadiri oleh para narasumber seperti Anna Surti Ariani (Psikolog) dan Gracia Danarti (Chef Community Officer Ayah Bunda)

Setelah peluncuran buku ini Jenie berkata kalau separuh nyawanya sudah lega karena buku ini merupakan The One Of Passion, semoga buku ini bisa bermanfaat. Untuk mendidik dan membimbing anak kita haruslah sesuai dengan karakter anak serta mengoptimalkan kepemilihannya.

sebagai seorang psikolog Anna Surti bercerita bahwa kalau dia sangat ambisius sama anaknya, dia ingin anaknya seperti apa yang dia mau, saya mempunyai anak 2 dengan shio kuda yang petakilan dan suka menjauh, sedangkan yang satunya shio anjing yang cenderung berada dirumah dekat dengan ibunya, oleh karena dia dan suami yang bershio kelinci harus kerjasama, menurut dia
tidak semuanya harus mengikuti kemaunya.
Sedang menurut Gracia Danarti di keluarganya semua bershio babi yang cenderung mengerjakan pekerjaan secara pelan-pelan dan tidak suka di uber-uber.

Menurut Jenie shio macan, monyet, ular, tidak bisa bertemu dan menyatu dan harus ada komunikasi.

Karena secara fengshui di tahun 2013-2023 era logam akan berkuasa, itu artinya anak jaman sekarng lebih pintar untuk main internet dari pada memasang tali sepatu. 

Bisa Diibaratkan main game seperti angry bird  suatu target jangan kita tembak langsung tapi kita harus adakan pendekatan, itu menurut Anna psikolog. 

Contohny misal shio kelinci atau shio kambing kalau sudah kena teknologi anak-anak akan menjadi bahagia dan ini tetap menjadikan peran penting orang tua untuk membatasi teknologi, jadi sebetulnya anak tidak perlu disterilkan dari teknologi, contoh seperti tidak boleh menonton televisi tapi bagaimanapun anak harus tetap melihat realita.

saran dari Gracia teknologi bukan musuh tapi kita harus tau batasan apa lagi anak semakin besar, contoh boleh diberi handphone tapi harus tau kenapa dia memerlukannya apakah cuma kebutuhan atau cuma ikut ikutan. karena setiap keluarga berbeda pendapat dan perlu aturan serta pendapat.

Teknologi bisa membawa kesuksesan tapi juga bisa membawa kesusahan serta kehancuran.

Ternyata dengan kecanduan teknologi banyak sekali keluarga yang kacau atau masalah yang besar, jadi  ayolah kita kembali kekeluarga.

Menurut Anna Psikolog cara mengatasi masalah dikeluarga harus dimulai dari anggota keluarga dan punya niat untuk memperbaiki, terus diajak lagi buat bicara, berkumpul dan pembicaraan harus santai, enak dan menyenangkan.

Kita harus iklas mendengarkan tapi kita kadang lupa kalau anak kita ingin didengarkan, alangkah baiknya  meluangkan waktu untuk bicara dengan suami dan anak dan kita harus mendengarkannya. 

jadi cobalah menghadapi anak dengan cara mendalami karakter maunya anak karena tiap anak itu unik dan dalam melakukan asuhan sangat penting berkomunikasi karena tahun babi merupakan tahun kembali lagi kekeluarga.

Kunci kesuksesan masa depan anak berasal dari pengasuhan yang baik, kehidupan keluarga yang harmonis, komunikasi yang selaras dan seimbang.





No comments:

Post a Comment