Saturday, October 12, 2019

Film 99 Nama Cinta, Film Romantis Dengan Sentuhan Religi.


Bertepat pada tanggal 10 Oktober 2019 kemaren, aku dan teman blogger serta rekan media menghadiri acara Launching Trailer dan Poster film 99 Nama Cinta yang bertempat di Beranda Kitchen Jakarta Selatan.

Dalam kesempatan ini juga hadir bapak Muhammad Soufan (Munna)  Sebagai Eksekutif Produksi, beliau mengatakan bahwa secara resmi film 99 Nama Cinta yang di produksi oleh MNC Pictures telah selesai di produksi dan sekitar tanggal 18 atau 19 oktober film ini sudah ready untuk ditayangkan, prosesnya sudah selesai ditahapan reading dan pengisian suara, dan film 99 Nama Cinta akan mulai tayang di tanggal 14 November 2019.


Mas Garin Nugroho sebagai penulis skenario berkata bahwa baru kali ini dia membuat film yang bertemakan cinta sedikit berbeda dengan film-film sebelumnya karena di film 99 Nama Cinta ini ada sentuhan religinya.

Sedangkan Danial Rifki sang sutradara mengatakan walaupun film 99 Nama Cinta ini bukan termasuk film religi tapi ceritanya sangat santun yang menceritakan romansa muda mudi yang sedang jatuh cinta.

Di film 99 Nama Cinta ini Acha Septriasa berpesan sebagai Talia, perempuan yang mandiri dan ambisius yang bekerja di dunia pertelevisian dengan menjadi presenter juga sekaligus produsernya di sebuah intertaiment baru yang bernama Bibir Talia, wah seru banget ya bakalan lambe turah ada saingannya.
Film 99 Nama Cinta adalah film kembalinya Acha Septriasa yang pertama setelah melahirkan bayinya, dia berkata kenapa dia mau dan ambil peran dalam film ini karena menurut dia hal yang menarik buat dia ada 4 yaitu skrip, sutradara, pemain dan rumah produksi.
Dan film 99 Nama Cinta ini untuk pertama kalinya Acha Septriasa berkerja sama dengan MNC Pictures. 


Selain Acha Septriasa juga ada Deva Mahenra yang berperan sebagai Kiblat, anak seorang kyai yang tersohor dan seorang ustad yang gaul disebuah pondok pesantren. Gimana jadinya ya kalau Acha Septriasa harus berhadapan dengan ustad muda yang gaul dan ganteng, dengan dua latar belakang yang berbeda ini akan sangat menarik buat di tonton. Karena cinta itu hadir untuk menyatukan, bagaimanapun juga cinta memang selalu ada untuk memeluk seluruh umat manusia. Pasti penasarankan dengan akting keduanya? ?

Di film 99 Nama Cinta juga ada Chicki Fawzi yang berperan sebagai Husna, seorang pengajar di pondok pesantren, dan ternyata film 99 Nama Cinta ini merupakan film pertama Chicki. Chicki pun mengungkapkan kalau dia sangat senang bisa bermain dengan Acha Septriasa yang dianggapnya senior, selama ini hanya bisa dia liat dan tonton di film-film. Nah ga sabar kan mau liat bagaimana actingnya chicki juga??

Nah Film 99 Nama Cinta ini berlokasi di sebuah pedesaan dan perkebunan di daerah Kediri dan juga ada berlokasi di Jakarta, film ini juga ada sedikit sentuhan-sentuhan Koreanya loh, karena ada Ayana Moonya, kira-kira Ayana berperan jadi apa ya? ?


Selain Artis senior seperti Ira Wibowo sebagai Ibu Talia, dan Donny Damara sebagai Kyai Umar, juga ada pemeran pendukung lainnya seperti Adinda Thomas sebagai Mlenuk, Susan Sameh sebagai Chandra, Dzawin sebagai Ustad Bambu (apakah aktingnya nanti akan membuat kita tertawa?) dan juga Robby Purba sebagai Head Programming (bos keren yang suka marah-marah, wow penasarankan? ).

Makanya biar ngga penasaran jangan ketinggalan ya nonton film 99 Nama Cinta yang akan tayang mulai 14 November 2019 di Bioskop kesayangan kamu.










Thursday, October 3, 2019

Karakter Zuzhu Zazha Menarik Anak Untuk Mengenal Susu Sebagai Minuman Sehat


Dihari minggu Tanggal 29 September 2019 kemaren Frisian Flag Indonesia memperkenalkan karakter animasi Edukatif Zuzhu dan Zazha dalam acara The Launch of Zuzhu dan Zazha di Taman Mini Indonesia Indah,  dan aku hadir bersama  teman-teman komunitas Mom Blogger Community. 

Karakter Zuzhu dan Zazha merupakan ide kreatif yang terinspirasi dari tetesan susu yang memiliki banyak sekali manfaat kebaikan, susu cair Frisian Flag Milky ini hadir dengan 2 ukuran yaitu  ukuran 115 ml dan  180 ml dengan 2 rasa yaitu coklat dan stroberi yang sangat disukai oleh anak-anak dengan kandungan gizi yang optimal. 

Menurut ibu Aliah Shalihah, Head of Ready to Drink Category Frisian Flag Indonesia, dia berharap dengan kehadiran karakter Zuzhu dan Zazha ini dapat menjadi alternatif konten film pendek yang inspiratif, mengedukasi  anak supaya menanamkan pesan budi pekerti, membiasakan pola hidup sehat, serta mengenal susu sebagai minuman sehat yang aman dan menerapkan gaya hidup sehat sejak dini melalui tokoh animasi. 

Pada kesempatan kali ini Psikolog, Putu Andani M.Psi juga mengatakan kalau pemanfaatan animasi sebagai medium dalam membantu pembentukan karakter pada anak-anak itu sangat baik apa lagi di era digital saat ini yang tontonan tidak sepantasnya semakin menjamur. 

Pada usia 6 sampai 12 tahun atau memasuki masa middle childhood sangat banyak faktor yang mempengaruhi karakter anak, bukan hanya dari orang tua, teman, guru tapi konten hiburan yang dikosumsi juga mempengaruhi karena anak-anak sehari bisa menghabiskan 2-3 jam sehari untuk menonton konten digital, televisi ataupun website internet, dan ini sangat merusak karakter anak.

Oleh karena itu sebagai orang tua kita harus mendampingi anak disaat menonton konten animasi, harus tahu alur ceritanya serta karakter ceritanya sehingga selalu dalam pengawasan kita sekaligus menjadi momen teman diskusi yang interaktif bersama anak kita. 

Pak Bambang Gunawan Santoso atau yang akrab di panggil mas Bambi, Animator Indonesia ini juga berbagi pengalaman bahwa animasi itu juga dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan dan dimanfaatkan untuk menarik perhatian anak untuk selalu membiasakan pola hidup sehat.
Untuk menarik perhatian anak bisa dari segi visual, panduan warna-warna cerah dan yang tidak kalah penting itu adalah alur cerita yang menjadi nyawa sekaligus kendaraan utamanya dan dalam penyampaian pesan yang baik, serta dapat mudah diterima anak.


Setelah memperkenalkan icon Zuzhu dan Zazha kita semua pun serentak tos minum susu Frisian Flag Indonesia bersama sama teman-teman blogger dan teman media.

Selain memperkenalkan karakter Zuzhu dan Zazha, Alfamat bersama Frisian Flag Indonesia juga mengadakan lomba menggambar dan mewarnai di 7 kota di seluruh Indonesia dengan peserta 7.000 anak,   dan acara ini juga memecahkan rekor Muri (Museum Rekor Indonesia) yang ke 1201 dan Frisian Flag Indonesia sudah  masuk rekor Muri (Museum Rekor Indonesia) yang ke 4 kalinya, wajar saja karena memang Frisian Flag Indonesia ini wdalah produsen susu terbaik di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1922 dan menjadi pilihan keluarga Indonesia. 

Semoga dengan adanya inisiatif kolabosari antara Alfamart dan produsen susu Frisian Flag Indonesia ini dapat membantu meningkatkan gairah dan semangat hidup sehat bagi semua anak-anak dengan cara yang menyenangkan dan membantu orang tua dalam menghadirkan pilihan asupan dan jajanan yang aman, ujar ibu Rani Wijaya, Senior Marketing Manager Alfamart.